PENGENALAN MACAM-MACAM SENSOR
ABSTRAK
Sensor menjadi salah satu komponen yang paling penting dalam sebuah alat elektronik, dimana alat ini sering digunakan untuk mendeteksi kejadian atau situasi yang ada disekeliling. Sensor dapat didefinisinan sebagai suatu piranti yang mengindra dan mendeteksi adanya perubahan besaran fisika atau kimia. Piranti yang merubah besaran fisika atau kimia menjadi besaran listrik atau sinyal elektrik disebut sebagai transduser. Tujaun dilakukan praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mengenal macam-macam sensor dan mampu mengenal komponen-komponen yang dapat digunakan untuk merakit sensor. Metode yang dilakukan yakni merangkai sensor diatas papan breadboard lalu dihubungkan ke arduino dan LCD dengan menggunakan kabel jumper kemudian membuat pemrogramannya di software arduino lalu hubungkan rangkaian dengan laptop menggunakan kabel USB. Hasil yang didapatkan diperoleh nilai keluaran dari setiap sensor yang diujikan yaitu sensor LM35 diperoleh suhu sebesar 35.16 °C, pada sensor DHT 11 suhunya sebesar 32.00 °C dan RH sebesar 67.00%, untuk sensor water level nilai keluarannya tegangan sebesar 0.01 V, pada potensiometer didapatkan nilai keluaran sudut yaitu 70°, sensor LDR didapatkan nilai keluaran tegangan pada kondisi terang sebesar 0.06 volt dan sebesar 1.13 V pada kondisi gelap dan untuk sensor ultrasonik nilai keluaran jarak sebesar 8.72 cm.
Kata Kunci: Fisik, Komponen, Perubahan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Era globalisasi sekarang penggunaan teknologi saat ini sangat berkembang
pesat. Berbagai macam alat elektronik telah dibuat oleh manusia dengan
fungsinya masing-masing. Dengan cara kerja tidak jauh berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Salah satu komponen yang paling penting dalam sebuah alat elektronik
adalah sebuah sensor yang dapat mendeteksi kejadian atau situasi yang ada di
sekelilingnya. Mulai dari sensor cahaya, sensor sudut, sensor suhu dan sensor
jarak.
Sensor dapat didefinisikan sebagai suatu piranti yang mengindera (sense)
dan mendeteksi adanya perubahan besaran fisik atau kimia. Piranti yang merubah
besaran fisika atau kimia menjadi besaran
listrik (sinyal elektrik) disebut
transduser. LDR atau Light
Dependent Resistor adalah
salah satu jenis resistor yang nilai
hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. Besarnya nilai
hambatan pada LDR tergantung pada besar
kecilnya cahaya yang
diterima oleh LDR
itu sendiri. Resistor peka cahaya atau fotoresistor adalah komponen
elektronik yang resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas
cahaya yang mengenainya (Albet et al.,
2014).
Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11 ini memiliki fitur sebuah keluaran sinyal
digital terkalibrasi dengan suhu dan kelembaban. Sensor DHT11 memiliki
pengaturan suhu dan kelembaban yang terkalibrasi dan dengan keluaran sinyal
digital. Dengan teknik pendeteksian sinyal digital yang baik pada suhu dan
kelembaban, menghasilkan sensor ini dapat diandalkan dan memiliki kestabilan
jangka panjang (Juliasari et al.,
2016).
Potensiometer berupa salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan
pemakainya. Potensiometer termasuk keluarga resistor yang tergolong dalam
kategori resistor variabel. Secara struktur, potensiometer terdiri dari tiga
kaki terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai
pengaturnya. Potensiometer sering ditemukan sebagai pengatur volume di
peralatan audio atau video seperti radio, walkie talkie,
tape mobil, DVD player dan Amplifier. Potensiometer juga sering
digunakan dalam rangkaian pengatur terang gelapnya lampu (Light Dimmer
Circuit) dan pengatur tegangan
pada power supply (DC Generator) (Almanda dan Yusuf,
2017).
Rangkaian mikrokontroler arduino Uno terdapat rangkaian pengirim dan penerima.
Masing-masing pin berfungsi sebagai penghubung komponen satu dengan lainnya. Arduino
berupa board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328. Arduino Uno memuat
semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke
sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor
AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. ATmega328 pada Arduino Uno
hadir dengan sebuah bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload
kode baru ke ATmega328 tanpa menggunakan
pemrogram hardware eksternal (Ichwan et al.,
2013)
Berdasarkan penjelasan diatas maka dilakukan
praktikum Pengenalam Macam-Macam Sensor untuk mengetahui dan mengenal macam-macam sensor dan mampu
mengenal komponen-komponen yang dapat digunakan untuk merakit sensor.
Tujuan dan Kegunaan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan mengenal macam-macam sensor dan mampu mengenal komponen-komponen yang dapat digunakan
untuk merakit sensor.
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah dapat mengetahui pengaplikasian sensor dalam bidang Teknik Pertanian.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum Pengenalan Sensor, dilaksanakan
pada hari minggu 10 Oktober 2021, pukul 10.00 WITA sampai selesai, Prodi
Keteknikan Pertanian, Departemen Teknologi Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah laptop dan software arduino.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini
adalah sensor LM35, sensor Sudut, sensor
Kadar Air, sensor DHT11, sensor TDS, sensor Water Level, sensor LDR,
sensor Ultrasonic, Arduino Uno, LCD, Breadboard, kabel Jumper,
kabel USB arduino dan software Arduino.
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur dari
praktikum Pengenalan Sensor, yaitu:
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk membuat rangkaian sensor.
2.
Memasangkan setiap komponen-komponen yang akan
digunakan untuk membuat sensor seperti Arduino Uno, LCD dan sensor Breadboard.
3. Membuat rangkaian sensor dengan menghubungkan Arduino, LCD dan kabel Jumper pada
setiap sensor.
4. Mengupload pemrograman pada masing-masing
sensor yang telah dirangkai dengan menggunakan software Arduino ide dengan
cara menghubungkan Arduino dan kabel USB arduino.
5. Mendokumentasikan setiap hasil praktikum
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 2. Hasil Pengamatan Sensor
Pembahasan
Berdasarkan praktikum
yang telah dilakukan pengukuran pada sensor LM35,
DHT11, LDR, TDS, sudut, water level, ultrasonic dan
potensiometer sebagai pengganti sensor sudut. Sensor yang diujikan pada
praktikum ini dirangkai diatas papan breadboard lalu dihubungkan ke
arduino dan LCD dengan menggunakan kabel jumper kemudian membuat
pemrogramannya di software arduino lalu hubungkan rangkaian dengan
laptop menggunakan kabel USB. Sensor yang diuji terdiri dari berbagai macam
jenis serta media yang digunakan untuk melakukan perubahan. Sensor tersebut
merupakan sensor yang dapat mendeteksi perubahan fisik menjadi besaran listrik
atau sinyal elektrik. Media yang digunakan misalnya panas, cahaya, air, angin,
tekanan, dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Albet et al.,
(2014) yang menyatakan bahwa sensor merupakan suatu piranti yang mengindera (sense)
dan mendeteksi adanya perubahan besaran fisik atau kimia. Piranti yang merubah
besaran fisika atau kimia menjadi besaran
listrik (sinyal elektrik) disebut transduser.
Pada praktikum didapatkan nilai keluaran yan
didapatkan dari setiap sensor yang diujikan yaitu sensor LM35 diperoleh suhu
sebesar 35.16 °C, pada sensor DHT 11 suhunya sebesar 32.00 °C dan RH sebesar
67.00%, untuk sensor water level nilai keluarannya tegangan sebesar 0.01
V, pada potensiometer didapatkan nilai keluaran sudut yaitu 70°, sensor LDR didapatkan
nilai keluaran tegangan pada kondisi terang sebesar 0.06 volt dan sebesar 1.13
V pada kondisi gelap dan untuk sensor ultrasonik nilai keluaran jarak
sebesar 8.72 cm. Hal ini sesuai dengan pendapat Albet et al., (2014) menyatakan bahwa setiap jenis sensor memiliki nilai output yang
berbeda-beda tergantung data sheet-nya.
Sensor yang diuji terbagi dua jenis sensor yaitu sensor yang berjenis analog yang meliputi sensor LM35, potensiometer, sensor water level, sensor cahaya atau LDR. Sementara itu untuk sensor digital terdiri dari sensor DHT 11 dan sensor ultrasonic. Disebut sensor digital karena memiliki modul yang memiliki output yang sudah terkalibrasi. Adapun sensor Sensor DHT 11 digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban. Sensor water level merupakan sensor yang biasa digunakan untuk mendeteksi volume air. Sensor ultrasonik dapat digunakaan untuk mendeteksi posisi benda dan Sensor LDR dapat mengubah bentuk-bentuk energi cahaya ke energi listrik. Hal ini sesuai dengan pendapat Albet et al., (2014) menyatakan bahwa piranti yang merubah besaran fisika atau kimia menjadi besaran listrik (sinyal elektrik) disebut transduser.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum maka dapat disimpulkan bahwa sensor merupakan suatu piranti yang mengindera (sense) dan mendeteksi adanya perubahan besaran fisik atau kimia. Adapun macam-macam sensor yang diketahui melalui praktikum ini adalah LM35, DHT11, LDR, TDS, sudut, water level, ultrasonic dan potensiometer sebagai pengganti sensor sudut. Sensor LM35 mendeteksi perubahan suhu, water level mendeteksi ketinggian air, LDR mendeteksi cahaya, ultrasonic mendeteksi jarak dan potensiometer mendeteksi sudut. Sensor dirangkai diatas papan breadboard lalu dihubungkan ke arduino dan LCD dengan menggunakan kabel jumper kemudian membuat pemrogramannya di software arduino lalu hubungkan rangkaian dengan laptop menggunakan kabel USB arduino. Sensor yang diuji terbagi dua jenis sensor yaitu sensor yang berjenis analog yang meliputi sensor LM35, potensiometer, sensor water level, sensor cahaya atau LDR. Sementara itu untuk sensor digital terdiri dari sensor DHT 11 dan sensor ultrasonic. Disebut sensor digital karena memiliki modul yang memiliki output yang sudah terkalibrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Albet,
M., Ginta, P. W. dan Sudarsono, A.
(2014). Pembuatan Jendela Otomatis Menggunakan Sensor Cahaya. Jurnal Media
Infotama, 10(1), 8–15.
Almanda, D., &
Yusuf, H. (2017). Perancangan Prototype Proteksi Arus Beban Lebih Pada Beban DC
Menggunakan Mikrokontroller. Elektum : Jurnal Teknik Elektro, 14(2),
25–34.
Ichwan, M.,
Husada, M. G. dan M. Iqbal Ar
Rasyid. (2013). Pembangunan Prototipe Sistem Pengendalian Peralatan Listrik
Pada Platform Android. Jurnal Informatika, 4(1), 13–25.
Juliasari,
N., Hartanto, E. D. dan Mulyati, S.
(2016). Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Mesin Pembentukan Embrio Telur Ayam
Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO. Jurnal TICOM, 4(3), 109–113.
.png)
.png)